Menu

Sabtu, 30 Juli 2011

Marhaban ya Ramadhan~

Assalamu'alaykum, wr, wb...

Tak terasa esok adalah hari yang ditunggu-tunggu. Dimana kita akan menahan semua amarah,emosi,nafsu,dahaga,lapar dan lain sbgx. Kita akan menghadapi Ramadhan!!. Horaaayyyy!!. Rasax senang banget dengarx. Seperti menunggu tamu paling istimewa!!. Tentu, Ramadhan adalah tamu istimewa yang sangat ditunggu-tunggu oleh muslim yang ada di seluruh dunia. Temasuk di indonesia.

Untuk entri kali ini aku ingin minta maaf lahir batin. Maafin aku ya kalau ada salah atau pun ada entri saya yang yang terdahulu menyinggung anda atau tidak berkenan di hati pembaca sekalian. Saya akhiri ya.

Wassalamu'alaykum, wr, wb...

Selamat menunaikan ibadah.. ^^

Senin, 11 Juli 2011

Story : King Of Ladies 3

Cloud datang ke apartemen Ichi. Ia melihat mobil Noctis terparkir didepan apartemen. Dengan segera ia berlari menuju apartemen Ichi. Ia takut sesuatu yang buruk terjadi pada Ichi. Cloud menggedor pintu.

Ichi : Iya, iya. [Buka pintu]. Cloud?.

Cloud : [Memeluk Ichi]. Kau baik-baik saja kan?.

Ichi : Cloud, kau kenapa?.

Cloud : Kau tidak apa-apa kan, Ichi?. Noctis tidak macam-macam padamu kan?.

Ichi : No…Noctis?.

Noctis : Wah, kita kedatangan tamu.

Cloud : Eh?. Noctis…

Noctis : Hai, Cloud.

Cloud : Cih.

Ichi : Lho?. Kalian sudah saling kenal ya?.

Noctis : Kami cukup saling kenal. Benar kan, Cloud?.

Cloud : Sedang apa kau disini, Noctis?.

Noctis : Aku?. Hanya mengunjungi seorang gadis manis. Memangnya tidak boleh, ya?.

Cloud : Ya. [Hampiri Noctis].

Ichi : Hm?.

Cloud : Pergi dari sini sekarang juga.

Noctis : [Menatap Cloud dengan tatapan tajam]. Serang aku kalau kau bisa?. Menyentuhku saja kau tidak sanggup.

Cloud : Aku tidak akan menyentuhmu, tapi aku akan mengusirmu keluar dari apartemen kekasihku.

Noctis : Okay. Coba saja.

Ichi : Cukup!.

Clo_Noc : AH??!!.

Ichi : Kalau kalian tidak bisa tenang, kalian akan kuusir dari apartemenku.

Cloud : Kau dengarkan?.

Ichi : Kau juga, Cloud!.

Cloud : Eh?. Tapi, aku…

Ichi : Kau yang memulai keributan ini. Dan kau Noctis sekarang pergi dari sini. Cloud, kau juga.

Cloud : Ichi…

Ichi : [Buang muka].

Cloud : ………………

Noctis : Baiklah. Aku pergi, sampai ketemu lagi Ichi. [Pergi].

Cloud : Kenapa?.

Ichi : ………………

Cloud : Kenapa kau setega ini?. Aku ingin melindungimu dari orang-orang jahat yang berusaha menyentuhmu. Tapi, kenapa kau malah mengusirku?.

Ichi : ……………… Mungkin…

Cloud : Hm?.

Ichi : Mungkin saja aku belum terbiasa dengan seseorang yang berusaha melindungiku. Jadi, maafkanlah aku Cloud.

Cloud : ……………… Begitu ya.

Ichi : [Mengangguk].

Cloud : [Berbisik ke telinga Ichi]. I love you. [Pergi].

Ichi : Ah?~. Cloud… [Air matanya menetes sedikit demi sedikit]. I love you too, Cloud.

Cloud : …………… Noctis.

Noctis : Hm?.

Cloud : Aku ingin bicara denganmu.

………………………………………………………………………………………………......

Ichi : [Duduk didepan Anko]. Anko, kau baik-baik saja kan?.

Anko : [Sibuk makan].

Ichi : Aku sekarang lebih sering memikirkan Cloud dari pada dirimu. Maafkan aku ya yang terlalu egois. Aku memang bukan kakak yang sempurna untukmu. Anko, aku takut berpisah denganmu. Hanya kau yang kupunya saat ini. Semoga saja ka uterus ada hingga aku menemukan pangeranku. Okay, Anko?.

Anko : ……………

…………………………………………………………………………………………………..

Esoknya. Cloud menyuruh Ichi untuk menunggunya di depan apartemen. Ichi agak ragu untuk menunggu Cloud, karena kemarin ia mengusir Cloud dari apartemennya. Tapi, ini Cloud yang memintanya. Jadi, Ichi menunggu. Tak beberapa lama Cloud datang.

Cloud : Ichi.

Ichi : Ah?.

Cloud : Kau masih marah denganku?. [Menatap Ichi].

Ichi : Ti…tidak. Aku tidak marah denganmu kok.

Cloud : Baguslah. Ayo naik.

Ichi : [Naik ke motor Cloud].

20 menit kemudian…

Ichi : Gereja?. Kenapa kau membawaku kesini, Cloud?.

Cloud : Ayo masuk. [Mengulurkan tangannya].

Ichi : …………… [Menatap tangan Cloud].

Cloud : Ichi?.

Ichi : [Meraih tangan Cloud].

Cloud : Hm. [Membawa Ichi ke taman bunga milik Aeris].

Ichi : Wah…indahnya…!!. [Menuju taman bunga Lili]. Bunganya indah sekali.

Cloud : Kau suka?.

Ichi : Iya. Aku sangat menyukainya. Siapa yang menanam bunga ini, Cloud?.

Cloud : Ah…

Ichi : ………………… Cloud…

Cloud : Dia…

Suster : Selamat pagi, tuan Cloud.

Cloud : Ah, suster. Selamat pagi.

Ichi : Hm, selamat pagi juga suster. [Tersenyum].

Suster : Tumben sepagi ini anda datang kesini, tuan.

Cloud : Aku hanya sedang… [Menatap Ichi].

Ichi : Hm?.

Suster : Oh, aku mengerti. [Hampiri Ichi]. Siapa namamu, nak?.

Ichi : Ichi, Ichi Nakamura. [Senyum].

Suster : Kau cantik sekali. [Tersenyum].

Ichi : Ah, terima kasih suster.

Cloud : Suster, aku…aku ingin masuk ke dalam gereja. Boleh kan?.

Ichi : …………….

Suster : Tentu saja, tuan. Pintu gereja akan selalu terbuka untukmu.

Cloud : ………… [Menundukkan kepalanya]. Terima kasih. [Pergi].

Ichi : Cloud.

Suster : Hm. Cloud itu seorang pria yang baik, tapi ia tidak pernah mau masuk kedalam gereja.

Ichi : Hah?. Benarkah?.

Suster : Iya. Dia sering datang kesini biasanya hanya sampai disini, tidak pernah masuk ke dalam. Ia sangat menyukai taman ini.

Ichi : Suster, kalau boleh tau siapa yang menanam bunga Lili ini?.

Suster : …………… [Menatap bunga Lili yang ada didepannya]. Aeris Lockhart.

Ichi : Aeris…Lockhart?.

Suster : [Mengangguk]. Dia seorang gadis yang murah senyum, baik hati, ramah, dan sangat penyayang. Cloud sampai jatuh cinta padanya.

Ichi : Eh?. Cloud?.

Suster : Iya. Setahuku mereka berdua bertemu 2 tahun yang lalu. Mulai sejak itu Cloud sering kemari untuk menemui Aeris. Aeris bukan suster, tapi ia ingin terus berada di gereja.

Ichi : ………………

Suster : Hingga pada suatu hari. Aeris pergi meninggalkan Cloud sendirian disini.

Ichi : Hah?. Kemana dia?.

Suster : Aeris…kembali kepada dunianya dimana ia berada. Surga. [Menatap langit].

Ichi : Ah?!!. Cloud?. Kenapa dia tidak pernah cerita sedikitpun tentang kehidupannya?.

Suster : Cloud memang tidak suka menceritakan tentang dirinya maupun tentang keadaanya sekarang. Aku yakin ia sangat terpukul. Jadi, kumohon Ichi.

Ichi : Ng?.

Suster : Temanilah Cloud. Buat ia bahagia. Aku ingin ia tidak terlarut dalam kesedihan karena Aeris. Ini juga merupakan keinginan Aeris. Aeris ingin Cloud bahagia dengan orang lain. Karena ia tidak mau Cloud terus bergantung padanya.

Ichi : Bergantung?.

Suster : Cloud itu…seperti anak kecil jika sedang berhadapan dengan Aeris. Jadi, hanya Aeris yang bisa meruntuhkan kekerasan hati Cloud. Tapi, untuk masuk ke gereja Aeris sudah berusaha sebisa mungkin. Tapi, ia kurang beruntung untuk hal itu.

Ichi : ……………….

Suster : Setelah ada kau, ia seperti ingin berubah total. Seorang yang dingin, cuek, dan pemurung. Berubah menjadi orang yang peduli, baik, dan ceria. Itu yang kurasakan sekarang. Aku yakin Cloud akan berubah karenamu.

Ichi : Aku…

Suster : Aku bukan bermaksud membebanimu, nak. Aku hanya ingin Cloud berubah sesuai dengan keinginan Aeris.

Ichi : …………….. Baiklah. Aku akan berusaha sebaik mungkin. Terima kasih, suster.

Suster : Sama-sama.

Ichi : [Menatap bunga Lili]. (Kau juga, Aeris. Terima kasih).

Aeris : [Tersenyum]. Kini, aku bisa tenang. Terima kasih, Ichi.

Cloud : [Masuk ke gereja]. Huff~. [Menghela nafas dan memegang dadanya]. [Duduk dikursi paling depan]. Aeris, ini untukmu. Aku masuk kesini karena aku ingin berdoa untukmu. Dan aku juga ingin berdoa untuk Ichi yang akan terus bersamaku. [Diam sejenak]. Bukan, bukan hanya itu. Aku ingin menghapus dosa-dosaku. Kau pernah bilang padaku, Aeris. “Sejahat apapun manusia, jika ia benar-benar ingin mengampun kepada tuhan. Maka tuhan akan mengampuninya”. Aku sudah banyak berbuat dosa, makanya aku malu untuk masuk ke dalam gereja. Itu semua karena dosa yang terlalu banyak. Tapi, aku yakin semua dosa ku akan terampuni. [Menunduk]. Jika bisa, aku ingin bertemu denganmu sekali lagi. Untuk mengucapkan… “Sampai ketemu di alam sana”. [Terdiam]. Ya. Mungkin hanya itu.

Ichi : Benarkah?.

Cloud : Ah?. [Berbalik]. Ichi?.

Ichi : [Tertawa kecil]. Ternyata, keinginanmu banyak sekali ya. Aku juga akan berdoa. [Memejamkan matanya].

Cloud : [Terus menatap Ichi].

Ichi : …………… Amin. [Tersenyum pada Cloud].

Cloud : Kau…

Ichi : Hm?.

Cloud : Kau mau tinggal bersamaku?.

Ichi : Ah?. Aku…

Cloud : Kumohon jangan menolakku lagi, Ichi. [Membelakangi Ichi]. Kau tau. Aku sangat kesepian dirumah. Aku butuh seseorang yang bisa membuatku tidak kesepian lagi. Dan aku hanya ingin kau yang menemaniku.

Ichi : …………….

Cloud : ……………. Hm?.

Ichi : [Memeluk Cloud dari belakang]. Baiklah, kalau itu maumu.

Cloud : Ichi… [Mencium tangan Ichi dan menaruhnya di pipi kanannya]. Aku sayang padamu.

Ichi : Ya, aku juga sayang padamu. [Melepas pelukannya].

Cloud : Ayo, kita pulang.

Ichi : [Mengangguk].

Cloud : [Memegang tangan Ichi]. (Aeris, aku juga sayang padamu).

Ichi : (Aku berjanji akan menjaganya dan terus berada disampingnya, Aeris. Terima kasih sudah percaya denganku). [Tersenyum].

Aeris : Kalian akan bersama selamanya, aku yaki itu. Karena Tuhan mengabulkan keinginanku. Sampai jumpa, Cloud.

…………………………………………………………………………………………………..

Barang-barang Ichi sudah diangkut dan Ichi berpamitan dengan nyonya Iso yang selama ini terus menjaganya. Kemudian Cloud menutup mata Ichi, untuk memberikan surprise.

Cloud : Jangan dibuka, ya.

Ichi : Cloud, ada apa sih?.

Cloud : Tunggu sebentar.

Ichi : ………………

Cloud : Hm. Nah, sekarang buka lah matamu.

Ichi : [Membuka matanya]. Ah?. Waw~!!!. Mewah sekali. [Masuk ke kamarnya].

Cloud : Mulai sekarang kau akan tidur dikamar ini.

Ichi : ……………

Cloud : Bersamaku.

Ichi : Hah?. APA?!!!. Kau bercanda ya, Cloud?. Aku ingin tidur sendiri saja.

Cloud : Lho?. Memangnya kenapa?. Kan lebih aman kita tidur bersama.

Ichi : Aku malah merasa tambah tidak aman tidur denganmu. [Menggerutu].

Cloud : Kau bilang apa?.

Ichi : Tidak. Pokoknya aku mau tidur sendiri, Cloud. Atau…

Cloud : Atau apa?.

Ichi : Aku pulang saja ke apartemenku.

Cloud : Tidak bisa.

Ichi : Hah?.

Cloud : Apartemenmu sudah menjadi milikku. Jadi, kau tidak bisa dengan sesuka hati pulang kesana.

Ichi : Cloud, kau kejam sekali!.

Cloud : Makanya, tidur lah dikamar ini.

Ichi : Tidak!. [Pergi].

Cloud : Ichi!. [Mengejar Ichi dan menarik tangan Ichi]. Tunggu dulu.

Ichi : Lepaskan aku!.

Cloud : Hei, aku hanya bercanda.

Ichi : Hah?.

Cloud : Aku hanya ingin mengujimu. Hahahahahaha.

Ichi : Cloud, aku benci kau.

Cloud : Hahahahaha. Sekarang, ayo kita ke kamarmu yang sebenarnya. [Menarik Ichi].

…………………………………………………………………………………………………..

Noctis sedang menuju rumah Cloud.

Yoiru : [Yoiru Hitama, kandidat Noctis]. Noctis, Cloud tidak ada memberi kabar lagi sekarang. Kemana dia?.

Noctis : ………….. Cloud sibuk dengan yang ia sembunyikan.

Yoiru : Hah?. Maksudmu?.

Noctis : Lihat saja nanti. Apa yang akan kita lihat dirumahnya.

Ichi : Waw!!. Semuanya sesuai dengan yang aku suka. Ng?. AAAAHHH!!! [Berlari menuju ranjangnya]. Kasur yang kuinginkan ada disini!!. [Loncat-loncat].

Cloud : Kau suka?.

Ichi : Suka sekali. [Mau jatuh]. Ah!!!.

Cloud : Eh?. [Menangkap Ichi]. Ichi, kau baik-baik saja?.

Ichi : Aku baik-baik saja, Cloud. Mmmm…. [Wajahnya memerah karena dipeluk oleh Cloud].

Cloud : [Menatap Ichi]. Ichi…

Ichi : …………..

Mereka berdua berciuman dengan mesra. Perlahan pintu kamar Ichi tertutup. Cloud memeluk Ichi dengan erat untuk memastikan kalau Ichi tidak akan lepas dari pelukannya. Ciuman mereka semakin kuat dan penuh dengan nafsu. Cloud mulai membuka pakaian Ichi. Dan tangan Cloud mencari sesuatu yang ingin ia sentuh. Yaitu, payudara Ichi. Setelah menemukannya, ia meremasnya. Ichi pun mulai mendesah. Cloud melepas ciumannya dan menjilat puting payudara Ichi. Ichi hanya mendesah tak keruan. Lalu, mereka berciuman lagi. Tak berapa lama, ada yang mengetuk pintu.

Hiruma : Tuan Cloud, tuan Noctis Caelum ingin bertemu dengamu.

Cloud : Noctis?.

Ichi : Noctis?. Sedang apa dia disini?.

Cloud : [Berdiri]. Ichi, Noctis bukanlah orang baik. Ia adalah pria yang suka seenaknya dengan wanita. Jadi, jangan pernah mencoba mendekatinya. Mengerti?.

Ichi : ………….. Baiklah.

Cloud : Apapun yang terjadi jangan pernah keluar dari kamarmu. [Pergi].

Ichi : [Mengangguk]. Ada apa sebenarnya?.

Cloud : [Menuju ruang tamu]. Noctis Lucis Caelum.

Noctis : Hm?.

Yoiru : Ah, Cloud. Apa kabar, lama tidak bertemu.

Cloud : Aku baik-baik saja, Yoiru. Mau apa kalian datang kesini?. Aku kan sudah bilang…

Noctis : Yang kau lakukan itu semua tidak cukup, Cloud. Aku bukan ingin uangmu, tapi aku ingin gadis itu.

Cloud : Ichi bukan boneka yang dengan mudah kau miliki, Noctis.

Noctis : Aku tidak pernah menganggapnya boneka. Aku hanya ingin hidup bersamanya. Hanya itu. Kenapa kau tidak percaya denganku?.

Cloud : Bukankah dari dulu aku sudah tidak percaya denganmu.

Noctis : …………… Betapa keras kepalanya kau, Cloud. Aeris sendiri sudah tidak sanggup membujukmu masuk ke gereja.

Cloud : Apa gunanya masuk ke dalam gereja dengan sikap yang sombong, angkuh, dan tidak tau malu sepertimu Noctis?. Kau hanya ingin mencari sensasi. Dan kuperingatkan kau.

Noctis : ……………..

Cloud : Jangan pernah lagi menyebut nama Aeris. Nama Aeris tidak cocok di mulut busuk seperti mu.

Yoiru : Waw, Cloud. Kau banyak berubah ya sekarang. Lebih banya bicara dan pintar bicara juga. Mungkin karena gadis itu.

Cloud : Bukan urusanmu, Yoiru. Jika kau tidak ada urusan lagi denganku. Silahkan angkat kaki dari sini.

Noctis : Aku tidak akan pergi dari sini sebelum aku bertemu dengan Ichi.

Cloud : Ichi tidak ada disini.

Noctis : Benarkah?.

Cloud : …………….

Noctis : Lalu, kemana dia?.

Cloud : …………….

Noctis : Hm. [Melangkah dan tiba-tiba sudah ada disamping Cloud].

Cloud : [Terkejut]. Ah?.

Noctis : Beritahu aku atau kau yang celaka?. [Mau menusuk Cloud].

Ichi : HENTIKAN!!!.

Cloud : Ichi?.

Noctis : Eh?.

Yoiru : Ah?. Dia…

Ichi : Kau melukai Cloud, maka aku akan membencimu seumur hidupku!!.

Noctis : Ah?!!.

Cloud : …………….. [Tersenyum].

Ichi : …………

Noctis : Gadis bodoh.

Ichi : Eh?. Kau bilang apa tadi?.

Noctis : Apa kau sadar selama ini kau hanya sebuah boneka untuk orang-orang seperti kami?.

Ichi : Boneka?. Apa maksudmu, Noctis?.

Cloud : Noctis. [Menodongkan pedang besarnya]. Jangan-jangan coba-coba bicara yang sebenarnya pada Ichi. Akan kubunuh kau!.

Noctis : Biarkan Ichi tau semuanya, Cloud. Kasihan dia. [Menjentikkan jarinya].

Seketika itu Yoiru memborgol tangan Cloud dengan erat. Hingga membuat Cloud tak berdaya. Ichi cukup terkejut karena tiba-tiba saja Noctis sudah ada disampingnya dan mendekati telinga Ichi.

Noctis : Cloud tidak pernah mencintaimu. Dia hanya ingin memanfaatkanmu untuk mendapatkan keuntungan dariku.

Ichi : Aku tidak percaya padamu.

Noctis : …………. Akan kubuktikan.

Ichi : Ah?. Cloud!. [Menghilang bersama Noctis].

Cloud : Ichi!!. Ichi!!. Noctis, kemana kau bawa Ichi?!!. Noctis, kembalikan Ichi sekarang juga!!!.

Yoiru : ………… Hm.

Cloud : ICHI!!!!.

…………………………………………………………………………………………………..

Noctis membawa Ichi yang dalam keadaan pingsan ke kamar Ichi. Noctis sudah mengunci pintu, menutup jendela juga mengecek apapun yang memungkin seseorang bisa masuk dan mengganggunya saat bersama Ichi.

Ichi : Noctis, apa yang kau mau dariku?.

Noctis : ………………. Hm. Sex. [Mendekati Ichi].

Ichi : Hah?. Tidak!!. Cloud!!!.

Cloud : Lepaskan aku, Yoiru!!. [Tangannya diborgol].

Yoiru : [Lagi pakai headset].

Cloud : Sial!. (Noctis, jangan macam-macam dengan Ichi!. Atau kau akan tau akibatnya!).

Noctis dan Ichi memulai hubungan intim mereka. Noctis mengikat kedua tangan Ichi dengan sangat erat. Membuat Ichi tak berdaya. Noctis memulainya dengan ciuman mautnya yang benar-benar melelahkan bagi Ichi. Dilanjutkan dengan kegiatan yang mungkin ekstrim. Setelah Noctis melakukannya. Ichi berteriak sekeras mungkin dengan memanggil nama Cloud. Noctis pun menutup mulutnya dan mengancam.

Noctis : Jika sekali lagi kau berteriak seperti tadi, aku bisa lebih kasar daripada ini. Mengerti?.

Ichi : [Mengangguk].

Noctis melanjutkannya. Mereka berdua begitu asyik melakukan hubungan intim. Ichi juga terlihat menikmatinya. Walau pun mungkin itu terasa sakit, Ichi berusaha tidak berteriak. Ia takut Noctis akan berbuat kasar padanya atau pun pada Cloud. Kemudian Noctis membalikkan tubuh Ichi. Ia pun memasukkan Mr. P-nya ke dalam lubang yang ada di pantat Ichi. Ichi semakin tidak tahan. Dan ia mengeluarkan suara desahan yang membuat Noctis semakin memburu tubuhnya. Karena merasa kesakitan, Ichi pun menangis.

Ichi : Ah… Hiks!.

Noctis : …………… Kau menangis?.

Ichi : [Menggeleng-gelengkan kepalanya].

Noctis : Jangan berbohong. [Membalik tubuh Ichi]. Kau menangis.

Ichi : Hiks!. Aku benci kau. Kenapa kau lakukan ini padaku?.

Noctis : …………….

Ichi : Kenapa kau begitu ingin menghancurkan Cloud?. Apa kau punya dendam padanya?. Tapi, kenapa harus aku yang kena juga?. Apa salahku?. Hiks!.

Noctis : Hm, gomenasai. [Mencium dahi Ichi]. Kau tidak punya salah apa-apa. Dan aku tidak punya dendam dengan Cloud. Hanya saja… [Mencium pipi Ichi].

Ichi : Apa?.

Noctis : Aku hanya tidak suka dengan kebahagiaan yang dimiliki Cloud. Dia mendapatkan cinta sejatiny, namun aku juga ingin mendapatkannya. Yaitu, kau. [Mencium matanya]. Kau lugu, manis, dan juga cantik. Itu menggodaku untuk mendapatkanmu. Maafkan aku kalau selama ini membuatmu salah paham.

Ichi : Lepaskan ikatan tanganku. Tanganku keram.

Noctis : …………….. Setlah kulepas, kau harus berjanji padaku. Tapi, jika kau melanggar janji itu maka Cloud lah yang akan celaka. Aku tak ingin kau tersakiti karena Cloud. Aku akan menjagamu dari jarak jauh dan sebisa mungkin aku terus berada di sekitarmu.

Ichi : Ba…baiklah. Apa janji yang harus aku tepati?.

Noctis : Sederhana. Jika kita saling bertemu atau pun aku melihatmu entah bersama Cloud atau apapun kita harus…

Ichi : ……………….

Noctis : Melakukan hubungan intim dimanapun itu.

Ichi : Hah?!!. Noctis, apa kau gila?.

Noctis : Aku tidak gila, Ichi. Aku memang memiliki penyakit yang sangat langka. Penyakit itu seperti candu untukku. Dan kau seperti narkoba bagiku. [Mencium bibir Ichi]. Bagaimana?.

Ichi : …………… Aku…aku…aku…

Noctis : Ichi…

Ichi : Baiklah. Tapi, kumohon jangan sakiti Cloud. Aku tak ingin terjadi sesuatu yang buruk padanya.

Noctis : Okay. Syarat diterima. Aku berjanji tidak akan menganggu Cloud lagi. [Mencium Ichi].

Ichi : [Meremas rambut Noctis dan pundak Noctis]. (Cloud, maafkan aku!).

Tak beberapa lama, Noctis keluar dan menuruni tangga. Ia menghampiri Cloud.

Cloud : Mana Ichi?.

Noctis : Dengar, Cloud. Mulai dari sekarang aku tidak akan menganggumu lagi. Jadi, jangan pernah khawatirkan apapun. [Pergi].

Cloud : Apa yang kau rencanakan, Noctis?.

Noctis : Aku tidak merencanakan apapun, Cloud. Kau tenang saja. [Menepuk bahu Yoiru untuk membuka kan borgol Cloud dan pergi].

Yoiru : Eh?. [Membuka borgol Cloud]. Sampai jumpa, nak. [Pergi].

Cloud : …………… [Berlari menuju kamar Ichi].

Bersambung…