Menu

Senin, 30 Januari 2012

Badai Matahari

  • Apa itu Badai Matahari?

Badai matahari adalah ledakan dahsyat di Matahari, mengirim milyaran ton material tak bermuatan, juga disebut plasma, ke luar angkasa pada kecepatan lebih dari satu juta mil per jam. Awan plasma membawa bidang magnetik yang kuat. Saat awan bermagnet itu mencapai Bumi sehari atau tiga hari kemudian, sejumlah besar energinya terendapkan ke dalam magnetosfir Bumi.

Normalnya, magnetosfir Bumi menangkis angin matahari yang merusak dan melindungi lingkungan. Namun demikian, badai matahari berpotensi mengganggu efek pelindung ini dan menghasilkan beberapa cuaca luar angkasa, yang dampaknya bisa merusak susunan luas sistem tehnologi, termasuk satelit operasi, komunikasi dan navigasi serta jaringan listrik.

Partikel energetik dari ledakan "flare" badai matahari pertama di tahun 2012 yang tergolong cukup kuat berskala M8-9 yang terjadi pada 23 Januari pukul 10.59 WIB telah mencapai bumi pada Selasa 24 Januari malam waktu Indonesia.

"Dampaknya terhadap operasional satelit terasa hingga Rabu ini. Flare yang cukup kuat ini adalah pertama kali sejak Mei 2005 atau sejak tujuh tahun lalu," kata Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Prof Dr Thomas Djaludin di Jakarta, Rabu (25/01/2012)

  • Apa yang dimaksud dengan “ Flare”?

Flare ini, menurut Profesor Riset Astronomi-Astrofisika itu, juga diikuti oleh CME (Coronal Mass Ejection), lontaran massa dari korona matahari, terutama proton dengan kecepatan tinggi, yakni sampai 1.400 km/detik atau kira-kira menjangkau jarak sepanjang Pulau Jawa hanya dalam waktu satu detik. CME terdeteksi wahana pemantau matahari SOHO pada posisi antara bumi-matahari berjarak 1.500.000 km dari bumi (sekitar 4 kali jarak bumi-bulan), ujarnya. Partikel bermuatan dari matahari itu tampak seperti hujan salju, yang berarti mengarah ke arah bumi dan disebut CME halo, karena tampak seperti melingkupi seluruh piringan matahari.

Badai matahari yang cukup kuat seperti ini berpotensi menggangu operasional satelit, seperti satelit komunikasi, ujarnya. Kalau itu terjadi dan tidak dapat diatasi oleh operator satelitnya, kemungkinan terjadi gangguan pada penggunaan telepon selular, siaran TV, komunikasi data perbankan, dan pengguna lainnya. Dampak lainnya adalah gangguan pada ionosfer yang akan mengganggu komunikasi radio HF/gelombang pendek yang biasa digunakan oleh komunikasi jarak jauh, termasuk oleh siaran radio luar negeri seperti BBC, VOA, atau ABC.

  • Jadi berpengaruhkah badai matahari kepada manusia dan telepon seluler yang digunakannya?

"Manusia di Bumi dan perangkat teknologi yang digunakannya aman dari dampak badai Matahari, betapa pun kuatnya. Karena Bumi dilindungi magnetosfer atau lapisan magnet dan terlindungi dari radiasinya karena ada atmosfer," jelas alumnus Universitas Kyoto, Jepang, ini.

Ditambahkan dia, yang cukup berbahaya saat badai matahari terjadi adalah ketika astronot berada di laboratorium antariksa. Maka itu ketika peristiwa itu terjadi, astronot diminta masuk ke ruang yang aman. Badai Matahari juga bisa mengancam penumpang pesawat yang melintasi wilayah kutub, karenanya pesawat lintas kutub dialihkan jalurnya.

"Orang yang menggunakan telepon, penerimaan siaran TV, ATM yang menggunakan satelit tidak terganggu. Yang terganggu adalah terputusnya layanan satelit. Tapi sepertinya kemarin tidak ada laporan," ucap Djamaluddin.

Aktivitas badai matahari belakangan ini sedang meningkat, akankah mempengaruhi keadaan cuaca di Bumi?

Aktivitas badai matahari belakangan ini sedang meningkat. Maklum, matahari sedang menuju puncak masa aktifnya pada 2013.

"Pada 28 Januari dini hari, sekitar pukul 01.37 WIB, terjadi badai matahari yang cukup kuat, kelas X1,7 dan kira-kira lebih kuat 1.000 kali dari pada badai matahari pada 23 Januari lalu," kata Profesor Riset Astronomi Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, Senin (30/1/2012).
Beredar kabar badai matahari ini akan mempengaruhi kondisi cuaca di Bumi, namun Djamaluddin menampiknya. Dia menegaskan badai matahari hanya mempengaruhi lingkungan antariksa. "Tidak mempengaruhi kondisi cuaca di Bumi. Kondisi cuaca di Bumi karena dinamika atmosfer lokal dan regional," jelas alumnus Universitas Kyoto, Jepang, ini.


Semoga beberapa penjelasan mengenai badai matahari ini dapat memberikan pengertian kepada kita, supaya tidak panik tapi tetap memperhatikan dan mengikuti perkembangan yang ada


Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=12840985

Tidak ada komentar:

Posting Komentar